Benitez mengambil 'opsi lunak' dengan meninggalkan Newcastle ke China, kata pemilik Ashley

Pemilik Newcastle United, Mike Ashley, mengklaim Rafael Benitez "mengambil pilihan lunak" dengan berhenti dari Magpies dan pindah ke Cina.

Manajer Spanyol Benitez berpisah dengan klub Liga Premier setelah berakhirnya kontaknya pada akhir Juni.

Mantan bos Valencia, Liverpool, Real Madrid, dan Inter itu mengambil alih sebagai pelatih kepala tim Liga Super China Dalian Yifang kurang dari seminggu kemudian.

Ashley, yang menunjuk Benitez pada Maret 2016, menuduh pria berusia 59 tahun itu termotivasi oleh uang.

"Dia mengambil opsi yang sepenuhnya lunak, mengambil uang itu dan pergi ke Cina," kata Ashley kepada Daily Mail.

"Itu mengecewakan saya. Jika dia kembali ke Real Madrid, atau klub enam teratas di Liga Premier, saya mengerti. Tapi itu soal uang dan yang harus dia lakukan adalah mengatakannya sejak awal."

Ashley menambahkan: "Dia meminta kenaikan gaji 50 persen dan saya pikir dia melakukan itu karena dia tahu itu tidak akan berhasil.

"Dan jika kita sepakat untuk itu, saya pikir itu akan menjadi sesuatu yang lain. Dan semua orang berpikir kita kehilangan dia karena kita tidak akan membayar beberapa pound lebih banyak. Dia punya mikrofon dan kita tidak."

Ashley memuji Benitez karena melakukan "pekerjaan luar biasa" selama waktunya di klub itu tetapi mengungkapkan hubungan mereka "memburuk dengan sangat cepat" ketika manajer itu menolak untuk menandatangani pembelian Joelinton seharga 40 juta poundsterling, yang akhirnya bergabung dari Hoffenheim awal pekan ini.

Newcastle belum membuat penandatanganan lain, menambahkan amunisi lebih lanjut untuk kritik penggemar pemilik tidak populer.

Sadar akan para pendukung meremehkan telah menunjukkan ke arahnya, dan setelah memutuskan untuk tidak lagi menghadiri pertandingan di St James 'Park, Ashley menyarankan tidak ada akhir dalam pandangannya ke pengawasannya.

Banyak rumor pengambilalihan tidak terjadi sejak pengusaha Inggris membeli klub pada tahun 2007, yang terakhir melibatkan Bin Zayed Group yang berbasis di Dubai.

"Tidak ada tawaran," kata Ashley, menambahkan: "Saya pikir saya bisa memiliki klub sepakbola ini selamanya. Itu adalah kondisi mental baru saya."